Cerita bermula saat Opah dan Kak Ros pamit pergi pada Upin dan Ipin. Kedua anak tersebut diminta untuk tinggal dengan Tok Dalang. Setelah Opah dan Kak Ros berangkat, Tok Dalang langsung mengajak anak kembar tersebut memancing ikan di sungai. Siang itu langit cerah. Dengan bahagia mereka berangkat naik motor menuju sungai.
Upin Ipin Pergi Berburu Siput
Akan tetapi, setibanya di sungai, mereka dibuat kaget sebab air sungai surut. Tak kehabisan akal, Tok Dalang beralih mengajak dua anak tersebut berburu siput. Kegiatan mencari siput amat seru hingga baju Upin dan Ipin berlumuran lumpur.
Sore hari, akhirnya mereka pun pulang dengan membawa dua ember penuh berisi siput. Tok Dalang lalu meminta kedua bocah tersebut untuk mandi. Selesai mandi, mereka makan malam bersama. Namun, Ipin sedikit kecewa sebab tak ada lauk ayam goreng kesukaannya di meja. Kekecewaan tersebut langsung sirna ketika telepon dari Opah datang membawa kabar bahwa kepulangannya ditunda hingga lusa. Akhirnya, mereka melanjutkan petualangan bersama Tok Dalang untuk mencari durian.
Upin Ipin Panen Durian di Malam Hari
Mereka melewati jalan yang sama seperti ketika akan berangkat ke sungai siang tadi. Namun, karena malam telah tiba, suasananya mendadak menjadi seram. Kedua anak itu sempat ketakutan, tapi Tok Dalang berusaha menenangkan mereka. Setibanya mereka di kebun, Ipin menemukan durian jatuh. Tok Dalang membantu membuka durian tersebut. Kata Tok Dalang, ini adalah jenis durian kucing tidur karena bentuknya menyerupai kucing yang sedang bergelung tidur.
Upin dan Ipin asyik menikmati durian, sedangkan Tok Dalang lanjut memunguti durian yang jatuh. Durian memang sebaiknya dipanen pada saat malam hari, sebab kalau tidak bisa diambil orang lain lebih dulu. Begitu pikir Tok Dalang.
Tiba-tiba Tok Dalang dikejutkan oleh dua anak tersebut yang lari terbirit-birit sambil berteriak. Rupanya mereka baru saja melihat sepasang mata yang menyala merah di kegelapan. Oh, rupanya itu mata milik musang. Tok Dalang pun menenangkan mereka dan mengajak keduanya kembali pulang. Setibanya di rumah, mereka langsung istirahat. Tok Dalang berpesan agar mereka bangun pagi untuk mengikuti salat jamaah di surau.
Esoknya, Upin dan Ipin ingin kembali tidur sepulang dari surau. Namun, Tok Dalang mengajak mereka memilah buah durian yang masih bagus serta yang kulitnya pecah. Tiba-tiba Tok Dalang kembali dikejutkan oleh kehebohan kedua anak tersebut.
Kali ini, Upin dan Ipin terkejut lantaran siput yang kemarin diburu lepas dan memenuhi dapur. Jadilah mereka memunguti satu per satu siput tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam ember. Selesai menangkap siput, mereka membuat tempoyak dari buah durian yang kulitnya pecah.
Malam harinya, Tok Dalang memasak siput untuk santap malam. Upin dan Ipin baru pertama kali mencicipi siput. Ternyata rasanya lezat, mereka pun makan dengan lahap.
Esok harinya saat sore tiba, Opah dan Kak Ros telah kembali pulang. Mereka menjemput Upin dan Ipin. Tak lupa Opah berterima kasih pada Tok Dalang sebab telah menjaga mereka selama 2 hari.
Entah mengapa, Tok Dalang mendadak merasa sedih ketika kedua anak tersebut pulang. Rumahnya jadi terasa sepi. Namun, perasaan itu tak berlangsung lama sebab Tok Dalang dibuat kesal bukan main. Hal ini lantaran kamar yang ditinggali kakak beradik itu sangat berantakan mirip kapal pecah.
Upin Ipin Bermain Pantun Teka-Teki
Kak ros tengah berlatih pantun. Mei-mei, Susanti, dan Jarjit menyaksikan dengan tatapan kagum. Jarjit juga antusias sebab dirinya memang menyukai pantun.
Kemudian Kak Ros pergi ke dapur mengagetkan Opah karena ia ingin memberi pantun teka-teki. Ternyata, Opah bisa menjawab semua teka-teki yang diberikan Kak Ros. Menurut Opah, pantun adalah hiburan zaman dulu ketika sedang senggang.
Melihat hal tersebut, kedua adik Kak Ros ingin menemukan pantun teka-teki yang sulit ditebak untuk kakaknya. Akhirnya Upin Ipin menemui teman-temannya. Mereka pun bermain bersama sambil berbalas pantun.