– Pengertian HBU menurut beberapa Ahli

Pengertian

 

Highest And Best Uses Analysis selanjutnya ditulis analisis HBU yakni sesuatu konsep yang sangat dikenal dalam bidang manajemen aset real property, baik dalam Mengenai optimalisasi aset maupun penilaian aset. Analisis HBU ialah analisis terhadap kegunaaan terbaik dan sangat besar dari suatu bidang tanah kosong( vacant land) ataupun tanah yang dikira kosong( land as vacant).

 

Berikut manfaat dari HBU analisis, antara lain:

 

Dapat dijadikam acuan dalam rencana pengembangan tanah( buat pemilik tanah), dan jadi acuan dalam menawarkan kerjasama pengembangan dengan pihak investor.

 

Sebagai acuan buat para investor dalam melakukan penawaran kerja sama hendak rencana pengembangan suatu tanah.

 

Jadi acuan buat para Konsultan Investment Arranger dalam melakukan perannya sebagai mediasi terhadap rencana kerjasama pengembangan suatu tanah. Jasa pembuatan HBU

 

Berguna buat acuan para Konsultan Perencana( Arsitek) dalam melakukan perencanaan pengembangan suatu tanah.

 

Analisis ini meliputi 4 Mengenai pokok yakni, analisis kelayakan secara raga( physically feasible), analisis kelayakan secara peraturan( legally permissible), analisis kelayakan secara keuangan( financially feasible), dan analisis produktivitas yang maksimal( maximally productive). Sesuatu properti dikatakan telah memenuhi kriteria HBU bilamana secara raga dimungkinkan, diizinkan secara peraturan, layak secara finansial, dan dapat memberikan hasil yang sangat maksimal.

 

Analisis Kelayakan Secara Raga berkaitan dengan apakah suatu properti( bangunan) maupun alternatif properti layak buat didirikan di atas satu bidang tanah tertentu dengan karakteristik tanah yang tertentu pula. Karakteristik raga tanah berupa posisi, luas, bentuk, kontur, ataupun sifat tanah sangat pengaruhi terhadap alternatif property yang dapat dibesarkan di atasnya. Secara sederhana, sesuatu hotel berbintang tidak layak dibangun di atas tanah yang luasnya hanya 3. 000 m2. Namun, tanah dengan luas 3. 000 m2 sangat kelewatan buat dibangun sesuatu rumah tinggal. Sebagian Mengenai yang dapat dicoba pada disaat hendak menganalisis kelayakan secara raga: bentuk dan ukuran lahan, utilitas umum, posisi dan aksesibilitas. Kriteria membolehkan secara raga meliputi:( 1) Bentuk tanah dan ukuran,( 2) Topografi tanah( 3) Posisi tanah/ Letak tanah( 4) Sarana dan Prasarana/ Aksesibilitas. Jasa HBU

 

Analisis Kelayakan Secara Peraturan berkaitan dengan apakah suatu properti ataupun alternatif properti yang hendak dibesarkan di atas suatu bidang tanah tertentu didukung maupun diizinkan oleh ketentuan peraturan yang ada. Ketentuan peraturan berupa zoning( peruntukan tanah), building code( GSB, KDB( Koefisien Dasar Bangunan), KLB( Koefisien Luas Bangunan), KDH( Koefisien Dasar Hijau) ketinggian maksimal bangunan) dan ketentuan tentang RTRW/ RDTR serta peraturan berkaitan dengan sehabis itu lintas dan zona hidup sangat pengaruhi terhadap alternatif properti yang dapat dibesarkan.

 

Analisis Kelayakan Secara Keuangan berkaitan dengan apakah properti ataupun alternatif properti dapat memberikan keuntungan maupun pendapatan bersih( net income) yang positif. Analisis ini biasanya dicoba sehabis 2 analisis yang dini tersebut di atas dicoba. Buat memperbaiki kelayakan secara keuangan, perlu diestimasi dan diekspektasikan dari masing- masing potensial manfaat terbaik dan sangat besar. Prospek masa depan dapat diestimasi dengan tata tata cara membandingkan dengan properti sejenis yang sudah berjalan. Analisis pasar, mikro dan makro ekonomi sangat diperlukan. Selanjutnya, hal- Menimpa yang pula harus diperhatikan ialah mengenai pendapatan potensial( potential income), tingkatan kekosongan( vacancy rate), bayaran operasi( operating cost), pendapatan bersih( net income), dan tingkatan pengembalian( discount rate/ capitalization rate). Sesuatu properti dikatakan layak secara keuangan bilamana dapat memberikan pendapatan bersih yang positif. Seberapa besar pendapatan bersih yang dapat dikatakan layak sangat tergantung pada preferensi tiap- masing- masing investor.

 

Analisis Produktivitas Yang Maksimal. Sesuatu properti maupun alternatif properti dikatakan memiliki produktivitas yang maksimal bilamana memiliki tolak ukur finansial yang lebih baik dibanding properti maupun alternatif properti yang lain. Tolak ukur finansial yang biasanya digunakan ialah Net Present Value( NPV), Internal Rate of Return( IRR), Payback Period, Return on Investment( ROI), Benefit Cost Ratio. Bilamana 2 maupun lebih alternatif properti bersama meyakinkan hasil analisis layak secara raga, diizinkan secara peraturan, dan layak secara keuangan, sampai alternatif properti yang memenuhi kriteria HBU ialah alternatif properti yang memiliki tolok ukur finansial yang lebih baik dibanding alternatif properti yang lain.